03/04/16

Taman Penangkaran Buaya Tanjung Pasir

Taman Buaya Tanjung Pasir pada awalnya merupakan tempat penangkaran buaya. Namun, di tahun 2005, oleh sang pemilik Lukman Arifin menjadikannya sebagai objek pariwisata.
Source : http://blog.goindonesia.com/
Untuk menemukan Taman Buaya Tanjung Pasir tidaklah sulit, dari tol Bandara Soekarno-Hatta, Anda hanya tinggal keluar di Pintu Air, kemudian berbelok arah menuju Teluk Naga dan belok kanan Jl. Raya Tanjung Pasir. Namun jika ingin melewati Kali Deres terlebih dahulu, Anda harus mengambil rute Peta Selatan, Rawa Bokor, Dadap, barulah belok ke arah kanan menuju Jl. Raya Tanjung Pasir. Nah, kalau sudah tiba di Jl. Raya Tanjung Pasir, perlahankan kendaraan Anda dan tengoklah sebelah kanan, jika menemukan sebuah patung buaya berukuran besar yang terletak 20 meter dari tepi jalan, berarti Anda sudah tiba di Taman Buaya Tanjung Pasir.

Tepatnya Taman Buaya Tanjung Pasir  terletak di Jl. Raya Tanjung Pasir Km 29, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Taman ini telah menjadi salah satu tempat wisata andalah Kabupaten Tangerang. Taman Buaya Tanjung Pasir  buka setiap hari, mulai pukul 08.00—18.00 WIB. Jika beruntung, kita bisa melihat pawang di Taman Buaya Tanjung Pasir  ini masuk kandang di antara buaya-buaya ini untuk membersihkan kandang.
Source : http://jakarta.panduanwisata.id/
Masuk dan parkirkanlah kendaraan Anda di tempat yang sudah disediakan. Dan berjalanlah menuju loket pembayaran yang posisinya tidak jauh dari tempat parkir. Sediakan uang Rp.10.000,- ketika berada di loket pembayaran. Uang tersebut digunakan untuk membeli tiket. Tergolong murah bukan, apalagi dengan uang sebesar itu, Anda bisa berkeliling sepuasnya di Taman Buaya Tanjung Pasir. Di Taman Buaya Tanjung Pasir ini, Anda bisa melihat bermacam-macam jenis buaya, mulai dari buaya Papua, Kalimantan, Sumatera hingga buaya putih.

Tidak hanya itu, di taman yang memiliki luas 5 hektar ini, Anda dapat menyaksikan bagaimana buaya bertelur. Tapi jangan coba menggodanya, sebab buaya bisa marah dan mencoba untuk menyerang Anda. Tenang, jangan cemas, sebab buaya tersebut tidak akan bisa mendekat Anda, dikarenakan sudah dipagari besi dan diberi jarak dengan dibuatnya kali kecil. Kebanyakan pengunjung kemari untuk melihat-lihat. Ada yang memotret, bahkan ada juga yang memberi makan buaya. Ada beberapa penjaga yang menyediakan ikan-ikan untuk umpan buaya. Kita dapat membelinya dari mereka. Harga satu ember ikan, Rp75.000,00. Kita bisa melemparkan sendiri umpan itu, atau meminta penjaga yang memberinya makan. Buaya yang sedang berebut makanan sangat bagus untuk difoto.

Source : https://encrypted-tbn2.gstatic.com
Di taman ini ada kurang lebih ada tiga ratusan buaya, usianya ada yang sampai puluhan tahun. Buaya-buaya yang usianya sudah cukup tua dipisahkan dalam kandang tersendiri. Sedangkan buaya yang masih muda, dimasukkan dalam dua kandang besar. Menurut Arsyad, salah seorang pengelola Taman Buaya, buaya terkenal sebagai binatang yang sangat ganas terlebih saat mereka sedang merasa lapar. Alasan itulah yang melatarbelakangi Lukman Arifin untuk membuat kerangkeng besi di tempat wisata miliknya. “Alasan lainnya, Pak Lukman tidak ingin tempat wisata yang dibuatnya masuk ke media cetak karena berita-berita negatif tentang pengunjung yang dimakan atau digigit buaya, saat mereka berkunjung.”, tambahnya.

Bosan berkeliling dan perut terasa keroncongan, Anda bisa beristirahat disebuah rumah makan yang terletak di seberang jalan pintu masuk. Di sana, Anda bisa memesan sate buaya, yang rasanya seperti sate daging kambing. Namun, jika Anda tidak suka, bisa memesan menu lainnya. Jika perut sudah terisi dan ingin berkelilling lagi untuk membeli oleh-oleh, bisa datang ke toko-toko yang berada di samping rumah makan, disana menyediakan cinderamata yang berasal dari kulit buaya. Tapi, kalau Anda suka mengkoleksi benda yang unik, Anda juga bisa membeli telur buaya yang dijual hingga ratusan ribu rupiah.

Sumber : 
1. https://encrypted-tbn2.gstatic.com
2. http://www.g-priority.com/

1 komentar:

  1. Ass,,, maaf pak apa bisa saya pasok pla ayam untuk pakan buaya?!

    BalasHapus