Masjid Pintu Seribu Tangerang
Anda tahu bangunan Lawang Sewu yang berada di kota Semarang bukan? Yang
konon katanya kenapa diberikan julukan lawang sewu karena jumlah
pintunya mencapai seribu. Atau mungkin mengenal dengan Masjid Seribu Tiang
di Jambi.Nah, di Tangerang tepatnya di Kampung Bayur, Priuk, Tangerang
juga ada bangunan yang mempunyai seribu pintu, namanya Masjid Seribu
Pintu.
Image Source : tugaskab.blogspot.com |
Mengingat Banten kala itu adalah merupakan pusat penyebaran agama Islam di ujung arat Pulau Jawa. Maka tak heran, potensi wisata Banten diera modern begitu didominasi wisata religi. Salah satunya adalah Masjid Pintu Seribu nama aslinya Masjid Nurul Yakin. Lokasinya di Kampung Bayur, Priuk Jaya, Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, Banten. Cukup mudah dijangkau dengan mobil, hanya beberapa menit dari pusat Kota Tangerang.
Image Source : beritadaerah.co.id |
Masjid ini dinamakan Masjid Seribu Pintu karena tidak ada yang tahu berapa jumlah sebenarnya pintu masjid ini. Bahkan, pengelola masjid pun tidak tahu persis berapa jumlah pintu yang ada. Karena mereka tidak pernah menghitung jumlah pintu yang ada di masjid itu. Didirikan sekitar tahun 1978. Pendirinya seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan Al-Faqir. Semua pembiayaan dia tanggung sendiri. Sebagai penghormatan, warga sekitar memberinya gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al-Muqoddam. Arsitektur tertentu. Ada pintu-pintu gerbang yang sangat ornamental mengikuti ciri arsitektur zaman Baroque, tetapi ada juga yang bahkan sangat mirip dengan arsitektur Maya dan Aztec.
Image Source : narastripper.com |
Selain memiliki seribu pintu, di dalam ruang bawah tanah masjid ini ada tasbih raksasa yang terbuat dari kayu terpajang di salah satu sudut ruang berteralis besi. Ukuran masing-masing butir tasbihnya berdiameter 10 cm atau sekitar kepalan orang dewasa dan di 99 butir tasbih tersebut tertulis asma'ul Husna.
Image Source : jakartacorners.com |
Di ujung lorong Masjid Pintu Seribu Tangerang ini terdapat ruangan panjang setengah terbuka untuk sembahyang berjamaah, zikir bersama dan kegiatan spiritual lainnya. Ada mimbar dan bedug tua dengan kentonganya di sama. Di sebelah kiri ruang ini ada makam putra pendiri Masjid Pintu Seribu, yang sering diziarahi para pengunjung.
Akses ke Masjid Pintu Seribu Tangerang melalui ujung Jl. Daan Mogot, lalu masuk ke Jl. Doktor Sitanala, melewati RS Kusta Sitanala, belok kekiri ke Jl. Jembatan Pintu Sepuluh, setelah lewat jembatan yang melintang Sungai Cisadane belok ke kanan, lalu masuk Jl. Sangego Raya (Bendungan Pintu Sepuluh ada di kanan), selanjutnya masuk ke Jl. Kedaung Barat – Cisadane.
Referensi dari berbagai macam sumber di www.google.com